Peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo
Kongko, menyatakan, tsunami di selatan Jawa lebih tinggi dibandingkan
yang terjadi di pesisir barat Sumatera.
Meski demikian, Widjo
menjelaskan, potensi gempa yang menghasilkan tsunami di laut selatan
Jawa lebih rendah dibandingkan dengan laut barat Sumatera.
Tapi,
jika sampai ada gempa menghasilkan tsunami di laut Jawa, dampaknya akan
jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan gempa disusul tsunami di barat
Sumatera.
“Gempa-tsunami di selatan Jawa bertipe “tsunami
earthquake” dengan karakteristik gempa relatif lambat dan menghasilkan
tsunami yang lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan dengan gempa
tsunami yang terjadi di barat Sumatera,” kata Widjo Kongko di sela-sela
Seminar Nasional Memperingati Gempa Yogyakarta, Sabtu 26 Mei 2012.
Menurutnya
gempa yang disusul dengan tsunami di laut selatan Jawa terjadi tak jauh
dari palung dengan kedalaman dangkal di bawah 25 kilometer.
Karena terjadi di daerah dangkal sedangkan tingkat kekerasan lapisan bumi lebih lunak maka pecahan akan lebih besar.
“Dengan
energi yang sama dan tingkat kekerasan lapisan bumi lebih lunak maka
menghasilkan tsunami lebih tinggi karena di sumbernya lebih tinggi
sehingga ketika tiba di pantai tsunaminya akan lebih tinggi,” ujarnya.
Tsunami
earthquake yang terjadi di selatan pulau Jawa terkadang getaran
gempanya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat. Namun demikian dampak
tsunaminya akan jauh lebih dahsyat.
Contohnya, seperti kejadian gempa dan disusul dengan tsunami di Pangandaran tahun 2006 dan juga di Banyuwangi pada tahun 2004.
“Masyarakat
di kawasan Pangandaran dan Banyuwangi tidak menyadari jika gempa dan
getarannya kurang dirasakan namun gelombang tsunaminya mencapai 5 hingga
8 meter sehingga menewaskan lebih dari 800 jiwa,” ujarnya.
Lebih
lanjut Widjo Kongko menyatakan tsunami earthquake merupakan
gempa-tsunami yang unik dan dari seluruh gempa yang terjadi di dunia ini
karakteristik tsunami earthquake ini kurang dari 10 persennya saja.
“Di
Indonesia sendiri tsunami earthquake pernah terjadi di Banyuwangi,
Pangandaran dan yang terakhir di kepulauan Mentawai. Gempanya terasa
kecil namun tsunaminya besar dan tinggi sehingga masyarakat tidak
menyadarinya,” ujarnya.
Ditanya tentang potensi gempa di
Yogyakarta selain gempa di laut selatan Jawa, gempa di darat terutama di
Sesar Opak-Oya masih sangat berpotensi terjadinya gempa. Namun demikian
kita tidak mengetahui kapan terjadinya.
“Yang jelas Sesar
Opak-Oya itu masih aktif sehingga potensi gempa masih dapat terjadi.
Namun tak ada ilmuwan atau alat yang dapat memprediksi kapan bencana
gempa itu akan terjadi,” katanya.
Sumber
Kategori
- Berita (2)
- Blog (4)
- Dewasa (1)
- Dokumen Kuliah (1)
- Internet (1)
- Pengetahuan (9)
- Perbankan (1)
- Semester 4 (1)
- Software (1)
- Teknologi (1)
- Tips (5)
- Trik (9)
Blog Archive
BackLink
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Recent Posts
Get this || Joela ||
Sahabat
Popular Posts
-
Sebenernya sih Ane males ngasih tau ukuran bra Mantan-mantan Ane,Tapi mau gimana lagi ,mungkin dengan ane share ukuran foto mantan Ane ini p...
-
Mungkin diantara kita pernah mengalami suatu peristiwa yang sangat menjengkelkan dan membuat kita jadi marah karena seorang teman,atau bahka...
-
A. PENGGOLONGAN BANK 1. Penggolongan Bank berdasarkan UU No.14 Tahun 1967 Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 19...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Blogger yang baik adalah Blogger yang meninggalkan Jejak Komentar